Just never give up to be Albert Einstein and Isaac Newton because something happen in a unique way :)

Sabtu, 28 September 2013

CAHAYA

Hi blogger! kali ini kita akan nge-post tentang cahaya. kita menyajikan materi cahaya ini berupa peta konsep yang dibuat melalui mindmap. oke langsung aja ini dia, taraaaa......
semoga dapat membantu kawan :)

Selasa, 17 September 2013

Penerapan Sifat-Sifat Gelombang Dalam Kehidupan Sehari-Hari


PENERAPAN SIFAT-SIFAT GELOMBANG BUNYI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
a.     Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut pantul juga berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi
dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung.
Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli
terdengar tidak jelas. Untuk menghindari terjadinya gaung maka dalam bioskop, studio radio dan televisi, dan gedung konser musik dindingnya dilapisi zat peredam suara yang biasanya terbuat dari kain wol, kapas, gelas, karet, atau besi.

Gambar 1.1: Bahan peredam bunyi

b.     Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi)
Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada dilapisan bawah. Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah.

Gambar 1.2: Petir pada proses refraksi

c.     Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan. Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin mobil ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.

Gambar 1.3: Mobil yang terdengar di tikungan jalan

d.     Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi)
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau pelemahan bunyi. Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian.

Gambar 1.4: Penerapan interferensi

Penerapan dari sifat-sifat gelombang bunyi diantaranya:
a.        Dua astronout tidak dapat bercakap-cakap langsung tetapi menggunakan alat komunikasi seperti telepon karena keadaan dalam pesawat dibuat hampa udara.
b.        Terjadinya gaung, yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas.
c.        Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari.
d.     Kita dapat mendengar bunyi ditikungan meskipun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang tembok yang tinggi




Minggu, 15 September 2013

GEJALA GELOMBANG

GEJALA GELOMBANG
A. Fenomena Gelombang

Gejala mengenai gerak gelombang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kkamu tentu mengenal gelombang yang dihasilkan oleh sebuah benda yang dijatuhkan ke dalam air, sebab hal itu mudah diamati. Gelombang tidak lain adalah getaran yang merambat atau menjalar ke suatu tempat dalam suatu ruang. Di dalam perambatannya ada gelombang yang memerlukan medium perantara, misalnya gelombang air, gelombang bunyi. Tetapi ada juga yang tidak memerlukan medium perantara, misalnya gelombang cahaya dan gelombang elektromagnet.
Karena sifat kelentingan dari medium maka gangguan keseimbangan ini dirambatkan ke titik lainnya. Jadi gelombang adalah usikan yang merambat dan gelombang yang bergerak akan merambatkan energi. Sedangkan alat yang dapat menghasilkan getaran dinamakan vibrator atau oscilator.
Vibrator yang terjadi karena getaran mekanik, menghasilkan getaran merambat yang disebut gelombang mekanik. Vibrator yang terjadi karena osilasi (getaran) medan listrik magnet (elektromagnetik) menghasilkan gelombang elektromagnetik. Karena gelombang terjadi akibat osilasi, maka parameter–parameter yang terjadi pada osilasi juga dijumpai pada gelombang, misalnya frekuensi (f), perioda (T) dan simpangan dari titik setimbang (y). Parameter lain yang terdapat pada gelombang adalah panjang gelombang (l) dan cepat rambat gelombang (v). Beragam bentuk gelombang tergantung pada jenis gangguan yang ditimbulkan oleh sumber gelombang dan bahan atau medium tempat gelombang tersebut merambat.
Berdasarkan arah rambat gelombang, gelombang digolongkan menjadi dua.
a. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah dengan arah rambatnya.




Gambar 2. Gelombang Longitudinal
b. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah rambatnya.








Gambar 3. Gelombang Transversal
Berdasarkan cara rambat dan medium yang dilalui, gelombang dikelompokkan menjadi dua.
a. Gelombang Mekanik
Dimana yang dirambatkan adalah gelombang mekanik dan untuk perambatannya memerlukan medium.
b. Gelombang Elektromagnetik
Dimana yang dirambatkan adalah medan listrik magnet, dan tidak memerlukan medium.






Gambar 4. Gelombang Elektromagnetik
Gambar 3 menggambarkan gelombang elektromagnetik, yang merupakan kombinasi antara gelombang medan listrik (E) yang arahnya sejajar sumbu Y dan gelombang medan magnet (B) yang arahnya sejajar sumbu Z. Sedangkan arah perambatannya ke arah sumbu X positif.
Berdasarkan amplitudonya gelombang digolongkan menjadi dua.
a. Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada titik yang dilewatinya.
b. Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner adalah gelombang yang amplitudonya tidak tetap pada titik yang dilewatinya, yang terbentuk dari interferensi dua buah gelombang datang dan pantul yang masing-masing memiliki frekuensi dan amplitudo sama tetapi fasenya berlawanan.
Sifat-sifat umum gelombang , antara lain :
a. Dapat Dipantulkan (Refleksi)
Pada proses pemantulan gelombang berlaku:


· gelombang datang d, garis normal N dan gelombang pantul p terletak pada satu bidang datar
· sudut datang (i) = sudut pantul (r)



Contohnya yaitu pada saat kita berteriak antara tebing-tebing. Beberapa saat kemudian kita pasti akan mendengar suara gema kita atau pantulan.
b. Dapat Dibiaskan (Refraksi)
Di dalam pembiasan gelombang akan berlaku Hukum Snellius:
· gelombang datang dari medium kurang rapat (n1) menuju medium lebih rapat (n2) akan dibiaskan mendekati garis normal, begitu juga sebaliknya.
· karena v = f . l dan f adalah konstan pada saat gelombang melalui bidang batas n1-n2
Cohntohnya pada saat kita mencelupkan pensil pada air. Maka yang kita lihat merupakan bayangan pensil di air seolah-olah pansil itu tidak lurus. 
c. Dapat Dipadukan (Interferensi)
Interferensi adalah perpaduan antara dua buah gelombang atau lebih pada suatu tempat pada saat yang bersamaan. Interferensi dapat terjadi bila gelombang melalui selaput tipis atau celah ganda maupun kisi-kisi.
Contoh: Misalnya pada gelombang elektromagnetik yaitu gelombang radio, jikagelombang radio dan gelombang televisi bertemu maka akan terjadi perpaduan dua buahgelombang yang salah satunya aka nada yang menguat dan ada yang melemahkan yangdiakibatkan oleh frekuensi masing-masing.

d. Dapat Dilenturkan (Difraksi)
Lenturan gelombang dapat terjadi jika gelombang gelombang sampai pada suatu
penghalang yang berupa celah sempit. Jadi, jika gelombang melewati celah sempit atau penghalang maka titik titik pada celah yang sempit itu akan menjadi sumber gelombang yang baru dan meneruskan gelombang itu ke segala arah.
Contoh: Contoh yang paling mencolok adalah mereka yang melibatkan difraksi cahaya, misalnya, trek berjarak dekat pada penggunaan CD atau DVD sebagai kisi difraksi untuk membentuk pola pelangi terlihat ketika melihat disk. hologram pada kartu kredit adalah sebuah contoh lainnya.

e. Dapat Diserap Arah Getarnya (Polarisasi)
Pengertian polarisasi hanya untuk gelombang transversal. Polarisasi berkaitan dengan arah getar gelombang medan magnet dan medan listriknya. Cahaya alam (cahaya tampak) termasuk gelombang transversal, dan merupakan gelombang yang dapat terpolarisasi.
Beberapa jenis bahan dapat mempolarisasikan cahaya dinamakan polarisator.
Gelombang yang dapat melewati polarisator dapat ditransmisikan dan gelombang yang tidak dapat melewati polarisator tidak ditransmisikan.
Contoh : cahaya yang tidak bisa terpolarisasi adalah bola lampu pijar
  1. Gelombang Mekanik
Untuk memudahkan dalam pemahaman gelombang akan dibahas dengan contoh gelombang mekanik yang merambat pada suatu medium tali. Dalam perambatannya gelombang mekanik selalu memerlukan medium perantara.
Ada empat besaran dasar dari gelombang, yaitu : periode ( T ), frekuensi ( f ), frekuensi sudut (w), bilangan gelombang (k), panjang gelombang ( l ), dan cepat rambat gelombang ( v ).
Hubungannya:
v = l . f atau l = v . T
k = 2p / l atau k = w / v
Jika suatu peristiwa mekanis / gangguan terjadi pada suatu titik dari suatu substansi yang kemudian menjalar ke seluruh bagian hingga terjadi perulangan yang sama pada titik lain dari substansi itu, maka peristiwa ini adalah peristiwa gerak gelombang mekanik.
1. Gelombang Berjalan
Persamaan gelombang dapat diturunkan dengan asumsi getaran merambat dimana sumber getar melakukan gerak harmonis dengan persamaan
y = A sin wt
Di tempat lain yang berjarak x dari sumber getar akan terjadi getaran dengan persamaan yang hampir sama, hanya berbeda dalam hal waktu getar di titik tersebut. Sehingga dapat dituliskan persamaan sebagai :
y = A sin w(t – x/v)
Dengan memperhatikan berbagai persamaan yang telah ada di atas dapat dituliskan bentuk umum persamaan gelombang sebagai berikut :
y = A sin (±wt ± k.x)
(dua tanda yang berlawanan mengindikasikan gelombang merambat ke kanan, dan bila dua tanda tersebut sama mengindikasikaan gelombang merambat ke kiri )

Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa di sepanjang tali selalu terjadi getaran dengan besar simpangan bergantung pada waktu (t) dan posisi (x). Dengan memilih nilai x tertentu (konstan) berarti kita mengamati getaran harmonis di titik itu, karena persamaan gelombang berubah menjadi persamaan getaran harmonis. Di sisi lain bila dipilih nilai t tertentu (konstan) itu berarti seolah – olah sedang mengambil gambar gelombang itu sesaat (memotret)
Secara lengkap bentuk persamaan garis sinusioda dinyatakan :
y = A sin { k ( x – v.t ) - jo }
jo = sudut fase saat t = 0 dan x = 0
Kecepatan osilasi partikel di suatu titik yang dilalui gelombang berjalan
v = wA cos (wt – kx)
Percepatan osilasi partikel disuatu titik yang dilalui gelombang berjalan :
a = -w2A sin (wt – kx)
atau a = -w2y
Besar sudut dalam fungsi sinus disebut sudut fase. Jadi sudut fase gelombang berjalan dirumuskan :
q = wt – kx
karena q = 2 p j maka fase gelombang :
Jika dua titik berjarak X1 dan X2 dari titik asal getaran maka beda fase :
Dj = j2 - j1

2. Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner sering disebut gelombang berdiri atau gelombang diam, atau gelombang tegak. Gelombang stasioner adalah gelombang yang terjadi sebagai akibat interferensi dua gelombang berlawanan arah dan memiliki amplitudo sama serta frekuensi sama. Gelombang stasioner terdiri atas gelombang datang dan gelombang pantul yang terus menerus berinterferensi. Gelombang stasioner dapat terjadi pada interferensi antar gelombang transversal maupun antar gelombang longitudinal. Berdasarkan titik ujung pantulnya gelombang stasioner dibagi dua :
a. Gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung tetap
b. Gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung bebas.
a. Gelombang Stasioner Akibat Pemantulan pada Ujung Terikat.
Pada ujung tetap terjadi perubahan fase ½, artinya fase gelombang datang dengan gelombang pantul berbeda, yaitu fase gelombang terpantul berubah ½. Jadi bila bukit gelombang mencapai ujung terikat, oleh ujung terikat bukit gelombang tersebut dipantulkan sebagai lembah gelombang, artinya fase gelombang terpantul berubah setengah.
Gambar 5 menunjukkan tali dengan panjang 1 ujungnya terikat digetarkan terus menerus di titik O, dipantulkan ujung tetap hingga melalui titik N berjarak X dari titik pantul
Gelombang stasioner di titik N :
y = y1 + y2,
Amplitudo Gelombang stasioner : As = 2 A sin kx
Ada titik-titik pada posisi tertentu, yang selalu menghasilkan amplitudo maksimal, yang disebut dengan perut. Di sisi lain, ada titik–titik pada posisi tertentu, yang selalu menghasilkan amplitudo nol (seolah-olah tidak bergetar), yang sering disebut dengan istilah simpul.
Untuk gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung terikat, letak titik-titik perut dari ujung terikat merupakan kelipatan ganjil (2n + 1) dari seperempat panjang gelombang.
X = (2n + 1) . ¼ l
Untuk perut ke 1 ® n = 0, perut ke 2 ® n = 1 dan seterusnya.
Letak titik simpul dari ujung terikat merupakan kelipatan genap (2n) dari seperempat panjang gelombang.
X = (2n) . ¼ l
Untuk simpul ke 1 ® n = 0, simpul ke 2 ® n = 1 dan seterusnya.
b. Gelombang Stasioner Akibat Pemantulan pada Ujung Bebas.
Pemantulan ujung bebas misalnya pada ujung tali diikat dengan gelang dan dimasukkan ke dalam tongkat. Pada ujung bebas tidak ada perubahan fase, artinya gelombang datang dan gelombang pantul memiliki fase sama. Apabila bukit gelombang mencapai ujung bebas, oleh ujung bebas bukit gelombang tersebut dipantulkan tetap sebagai bukit gelombang. Jadi pada pemantulan di ujung bebas fase gelombang terpantul tidak berubah.

Pada gambar tampak gelombang datang dan gelombang pantul tidak mengalami perubahan fase. Untuk titik N dengan persamaan gelombang datang
Amplitudonya As = 2A cos kx
Untuk gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung bebas, letak titik-titik perut dari ujung bebas merupakan kelipatan genap (2n) dari seperempat panjang gelombang.
X = (2n) . ¼ l
Untuk perut ke 1 ® n = 0, perut ke 2 ® n = 1, dan seterusnya
Letak titik simpul dari ujung bebas merupakan kelipatan ganjil (2n + 1) dari seperempat panjang gelombang.
X = (2n +1 ) . ¼ l
Untuk simpul 1 à n = 0 simpul ke 2 à n = 1 dan seterusnya.

mungkin banyak kesalahan atau kekurangan, yang lebih lengkap kunjungi
http://www.scribd.com/doc/12902021/Fisika-Bab-i-SMAMASMK-Kelas-Xii-Gejala-Gelombang

Sumber: http://vesainstwo8.blogspot.com/2009/08/gejala-gelombang.html
               http://tugasmahasiswasibuk.blogspot.com/2012/09/penerapan-gelombang.html
               http://ngapainpusing.wordpress.com/2010/05/04/interferensi-difraksi-polarisasi/

PETA KONSEP GELOMBANG BUNYI

Ini dia peta konsep mengenai gelombang bunyi. Medianya melalui mind map. Jadi buat kalian yang gak suka menggaris dan bikin bagan peta konsep dengan tangan, coba deh menggunakan mind map ini. Hasilnya keren kok, tinggal kreatifitas masing-masing :)) Untuk peta konsep selanjutnya, nyusul ya hehe.

Perkenalan DIri :)

Hai blogger!! :)
Ini merupakan blog pertama kami yang berisikan info-info dari dunia fisika. Awalnya memang ini didasarkan kepada tugas dari guru kami. Tapi kalau suatu saat blog kita bisa berkembang, who's know :) haha amiinnn
Kami siswa-siswi dari SMA NEGERI 22 SURABAYA yang beralamatkan di jalan Balas Klumprik. Jadi buat kalian yang jalan-jalan ke Surabaya, coba deh mampir ke sekolah kami yang cihuy ini. Sekolah dengan guru-guru yang sangat patut untuk diacungi jempol. Oke tanpa banyak nasi basi lagi, let we introduce our self!

Nah teman kita yang satu ini namanya ALI AKBAR INDONESIA PUTRA. Cowok ini mengangap bahwa seni merupakan pelajaran paling asik dan gak bikin ngantuk. Memang sih ya jiwa-jiwa arsiteknya udah mengalir di darah dan hatinya *tsaaahh.
Kalok yang satu ini namanya BIMO RONGGO FRASTYO. Fotonya emang sih agak-agak burem. tapi nggak seburem masa depannya kok. Cowok yang satu ini emang lagi sibuk sama band yang dibentuknya seminggu yang lalu. Itu pun karena tugas seni. Yuk doain bareng-bareng biar bandnya sukses bikin kita tambah galau tiap malam minggunya sambil nunggu hujan, amin.
Cowok berkacamata hitam ini namanya DEDI SETIAWAN. Iya dia setia kok sama pacarnya sesuai dengan namanya. So buat kamu yang jomblo, yuk merapat ke teman kita yang setia ini. Gak percaya? Buktinya dia sahabatan sama teman kita yaitu ALI AKBAR INDONESIA PUTRA mulai dari mereka kecil. Kelihatan kan setianya, terharu :') .
Nah sekarang giliran para hawanya nih. Cewek ini namanya INOV DUTA PUTRI S. Cewek hitam manis ini emang hobi sama yang namanya foto. Lumayan kan jadi model di kelas hehe. Siapa pun yang ngelihat cewek tomboy ini pasti akan tersihir dengan lirikan matanya yang awesome banget ;) Gak percaya? Yaudah.

Kalok yang satu ini namanya MARTHA WIDYA. Cewek yang sukanya tiap malam minggu berkutat dengan sin cos tangen ini punya suara yang wow banget loh. Cocok jadi penyanyi. Tapi resikonya ntar pasti banyak korban berjatuhan ckck. Nggak percaya? Percaya aja deh daripada masuk THT.
Cewek berambut panjang kece ini namanya RAHMA RUFAYNA. Rahma ini merupakan anggota dari PRAMUKA SMAN 22. Kalok ngomong pasti ceplas-ceplos kayak nggak ada remnya. Tapi aslinya dia baik bingit kok. Udah baik, suka banget yang namanya integral. Tau kan intergral buat yang kelas 12? Bedanya integral yang dimaksut rahma ini integral yang dikasih es sama degan trus diminum panas-panas. Nggak ngerti maksutnya? Sama dong.


Lebih jelasnya nih kita kenalin diri waktu di kelas:
1. Ali Akbar Indonesia Putra              (01/ XII IPA 5)
2. Bimo Ronggo Frastyo                     (09/ XII IPA 5)
3. Dedi Setiawan                                 (11/ XII IPA 5)
4. Inov DUta Putri S.                          (21/ XII IPA 5)
5. Martha Widya                                 (24/ XII IPA 5)
6. Rahma Rufayna                              (29/ XII IPA 5)

tetapi kemungkinan absen akan berubah.

Oke sekian dari kami, sukses terus untuk yang membaca :))